Standardisasi Simplisia dan Ekstrak Etanol Daun Leilem (Clerodendrum minahassae Teisjm. & Binn.)

  • Yuri Pratiwi Utami Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar, Perintis Kemerdekaan Street Km 13,7 Daya, Makassar-Indonesia
  • Abdul Halim Umar Akademi Farmasi Kebangsaan Makassar, Jln. Perintis Kemerdekaan Km 13,7 Daya Makassar, Sulawesi Selatan 90242
  • Reny Syahruni Akademi Farmasi Kebangsaan Makassar, Jln. Perintis Kemerdekaan Km 13,7 Daya Makassar, Sulawesi Selatan 90242
  • Indah Kadullah Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar, Perintis Kemerdekaan Street Km 13,7 Daya, Makassar-Indonesia

Abstract

Daun leilem (Clerodendrum minahassae Teisjm. & Binn) memiliki banyak efek farmakologis sebagai obat  tradisional. Bahan baku obat tradisional perlu standardisasi.  Standardisasi simplisia dan ekstrak etanol daun leilem dilakukan untuk menetapkan parameter standar simplisia dan ekstrak etanol daun leilem.  Penetapan standar mutu simplisia dan ekstrak meliputi parameter spesifik dan non spesifik.Ekstrak kental diperoleh dari hasil maserasi daun leilem menggunakan etanol 70% dengan perolehan rendemen sebesar 22%. Pengamatan makroskopik menunjukkan simplisia daun leilem berwarna cokelat kehijauan, berbentuk bundar telur, ujungnya runcing, berpangkal tumpul, permukaannya licin, bertepi rata, umumnya terdapat 6 pasang tulang daun yang menyirip, panjang rata-rata 11,1 cm dan lebar rata-rata 5,3 cm.  Organoleptik dari ekstrak etanol daun leilem yaitu berkonsistensi kental, berwarna hitam, berbau khas dan berasa pahit.  Fragmen pengenal simplisia daun leilem berupa hablur kalsium oksalat berbentuk stiloid, berkas pembuluh dengan penebalan cincin, rambut penutup berbentuk kerucut dan memiliki ujung rambut yang runcing, stomata dengan sel batu, epidermis atas dengan stomata tipe anomositik serta epidermis bawah berbentuk poligonal tidak beraturan.  Kadar senyawa terlarut dalam air pada simplisia sebesar 19,932% dan pada ekstrak sebesar 52,096%, sedangkan kadar senyawa terlarut dalam etanol pada simplisia sebesar 11,776% dan pada ekstrak sebesar 35,108%.  Ekstrak mengandung senyawa alkaloid, steroid, flavonoid dan tanin.  Kadar air dalam simplisia dan ekstrak masing-masing ≤ 10%.  Kadar abu total dalam simplisia sebesar 27,783% dan dalam ekstrak sebesar 12%, kadar abu tidak larut asam dalam simplisia sebesar 4,242% dan dalam ekstrak sebesar 2,518%. Susut pengeringan pada simplisia sebesar 12,399% dan pada ekstrak sebesar 24,603%.  Bobot jenis ekstrak sebesar 1,055 g/ml. Total cemaran bakteri dan kapang pada ekstrak memenuhi syarat dengan nilai masing-masing sebesar 5,4 x 102 koloni/g dan 5,0 x 102 koloni/g.

Published
Oct 20, 2017
How to Cite
UTAMI, Yuri Pratiwi et al. Standardisasi Simplisia dan Ekstrak Etanol Daun Leilem (Clerodendrum minahassae Teisjm. & Binn.). Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences, [S.l.], v. 2, n. 1, oct. 2017. ISSN 2580-328X. Available at: <http://jpms-stifa.com/index.php/jpms/article/view/40>. Date accessed: 19 apr. 2024.
Section
Articles